Headlines

Misteri

Fauna

Culture

Dari : Syaiful Rahman

Pernah makan permen karet kan lalu pernah tertelan permen karet tidak ? Seperti yang kita ketahui permen karet adalah permen yang hanya dikunyah kunyah dan tidak untuk ditelan lalu bagaimana jika tertelan apakah akan membahayakan tubuh ?

Permen karet pada umumnya sama dengan permen biasa yang kita konsumsi bahan yang digunakan permen karet juga dibuat dari pemanis, pewarna buatan, dan perasa, sama seperti bahan permen biasa. Semntara bahan karet pada permen karet dibuat dari campuran elastomer, resin, lemak, emulsifier, dan wax.

Lalu apa permen karet bisa dicerna jika tertelan ? Karena bahan dasarnya sama dengan permen biasa pastinya permen karet bisa dicerna oleh usus jika tertelan namun butuh waktu yang lama untuk mencerna permen karet sebab usus tidak bisa dengan mudah mecerna karet. Setidaknya butuh waktu dua sampai tiga hari bagi usus untuk mencerna permen karet untuk dikeluarkan dari tubuh melalui proses akhir.

Namun bukan tidak ada bahayanya jika kita menelan permen karet bahaya yang akan timbul adalah adanya penyumbatan pada organ pencernaan namun hal ini sering terjadi pada anak anak dan jarang terjadi pada orang dewasa sebab diameter organ pencernaan anak anak lebih kecil dibandingkan orang dewasa.
Nah jadi jangan bingung jika kamu tertelan permen karet sebab permen karet akan di cerna tubuh dan akan dikeluarkan dari tubuh, namun jika permen karet yang ditelan tidak keluar dari tubuh sebaiknya kamu memeriksakan diri kerumah sakit terdekat untuk menghindari hal hal yang tidak dinginkan terjadi.
Social Profile :

PULSK :http://pulsk.com/u/52360/Syaiful-Iful
Dari : m ridho rizky syaputra


sejarah masjid nabawi
Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah saw., setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah saw. tiba di Madinah, yalah di tempat unta tunggangan Nabi saw. menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin "Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah saw. untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau.[1][2]
Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m Ã?? 50 m, dengan tinggi atap sekitar 3,5 m[3] Rasulullah saw. turut membangunnya dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para shahabat dan kaum muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari batang kurma. Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja. Selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di waktu Isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami.[1]
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi saw. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki rumah.[1] Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras masjid.
Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 29 H. Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m�² pada tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd pada tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m�², ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m�² dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuk salat seluas 135.000 m�². Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah




social profile :

 Pulsk : http://pulsk.com/u/69507

Dari : m ridho rizky syaputra

 
Karena akhir-akhir ini makin jarang kita melihat penayangan anime di televisi Indonesia, mungkin ada yang menanyakan apa penyebabnya hal demikian bisa terjadi. Menurut info yang admin telusuri, ada beberapa penjelasan tentang hal ini. Silahkan disimak

1. Sedikit Anime Yang Lulus Sensor

Sepertinya yang menjadi halangan TV tersebut menayangkan adalah masalah hak siar di Indonesia yang katanya "susah". Anime Naruto & One Piece yang terakhir kali di siarkan di GlobalTV katanya tidak diteruskan karena masalah hak siar dari badan sensor Indonesia. Menurut info yang admin dapat alasannya adalah karena dalam Anime tersebut banyak adegan kekerasan dan gambar yang tidak cocok untuk anak-anak. Mari admin tanggapi, sejujurnya anime tersebut ditujukan bukan untuk anak-anak, tetapi untuk remaja 15 tahun keatas. Hanya masalah cara pandang orang Indonesia saja yang salah. Kebanyakan orang menganggap bahwa semua yang berbau animasi adalah tayangan "anak".

Padahal kita tahu ada yang namanya "Hentai" yang khusus dibuat untuk dewasa, bayangkan jika "Hentai" yang isinya adalah animasi dewasa di tayangkan untuk anak. Dari sekian banyak anime yang di produksi di jepang, hanya tersisa sedikit yang lulus sensor di Indonesia. Kebanyakan anime yang tayang di Indonesia adalah anime ber-genre petualangan, kehidupan sehari-hari dan anime untuk usia anak-anak. Akan sangat sulit ditemui bahkan hampir tidak ada anime untuk remaja ke atas dan dewasa yang tayang di Indonesia. Itulah sebabnya kenapa kamu tidak bisa menemukan anime yang berbumbu ecchi (nakal), adegan kekerasan serta kata-kata kasar disini.

2. Biaya Lisensi Anime Yang Mahal

Produksi anime sendiri tidak murah. Menurut thread yang admin baca di Japanesia, sebuah episode anime berdurasi 30 menit pada tahun 2010 menghabiskan biaya 11.000.000 yen ($145,214/ sekitar Rp. 1,2 Milyar). Itu hanya satu episode loh, kalau 1 season (13 episode) tinggal kalikan saja 1,2 Milyar dengan 13 = sekitar Rp. 15,6 Milyar. Salah satu alasan kenapa mahal adalah karna anime dibuat dari gambar tradisional/tangan/manual (Original work) yang kemudian di animasikan. Dari situ bisa disimpulkan berapa kalau biaya lisensi atau ijin tayangnya juga mahal. Tidak langsung saja menayangkan, namun harus membeli ijinnya terlebih dahulu. Oleh karna itu mereka pihak TV hanya membeli lisensi anime yang terkenal, lulus sensor dan sekiranya laku atau banyak digemari di Indonesia. Seperti misalnya Dragon Ball, Doraemon, Naruto dan anime yang lisensi nya terjangkau. Misal anime lawas atau anime yang udah ketinggalan jaman yang harganya sudah turun di pasaran. Ya, mereka hanya menayangkan anime yang terkenal dan yang lisensinya murah untuk memastikan mereka juga mendapat keuntungan.

3. Perusahaan Televisi Adalah Profit Oriented

Tujuan utama mereka adalah mencari keuntungan. Tentu saja mereka hanya menayangkan acara yang sekiranya menguntungkan mereka. Mereka bisa melihat pasar di Indonesia yang strategis untuk tayangan drama Korea, acara gosip, dan lainnya yang sekiranya menguntungkan mereka. Mereka melihat hal berbau Jepang seperti anime sudah mulai reda dan sedikit peminatnya.

4. Bergantinya Tren dari Otaku (Japanese Geek) Menjadi K-Pop (Korean Wave)

Entah benar atau tidak alasan ini, tapi kita ikutkan saja. Dulu, hal yang berbau Jepang itu dianggap keren oleh remaja Indonesia. Mudah menemukan penggemar hal yang berbau Jepang mulai dari yang menggeluti hobi game, anime, manga, cosplay dan lain sebagainya. Sedangkan sekarang, mereka hanya eksis dalam satu komunitas dan event tertentu saja. Saat ini lebih banyak menemukan mereka yang menggemari hal berbau Korea.


social profile :  

Pulsk : http://pulsk.com/u/69507

Sumber: pulsk.com 


 Dari: Erdian Rahmana Putra


Orang yang menderita gangguan kepribadian narsisme memiliki kelainan strukturan di suatu wilayah di otak yang berkaitan dengan empati. Narsisme adalah suatu keadaan mencintai diri sendiri secara berlebihan. Ini ditandai dengan sikap arogansi ekstrim.

Peneliti menggunakan pencitraan resonansi magnetik untuk memindai otak dari 34 orang. “Hasilnya, sebanyak 17 orang menderita gangguan narsisme,” tulis Live Science, Senin, 24 Juni 2013. Penderita narsisme menderita kekurangan wilayah abu-abu di bagian korteks serebral. Wilayah abu-abu ini disebut abu insula anterior kiri. Bagian ini terdiri atas neuron sel tubuh dan sel-sel otak non-neuron yang memberikan nutrisi dan energi pada neuron.

Menurut American Psychiatric Association, penderita narsisme sebenarnya memiliki rasa hendah diri, tapi diproyeksikan dengan menampilkan arogansi dan kesombongan. Stefan Röpke, profesor psikiatri dari Universitätsmedizin Berlin, Jerman juga mengungkapkan, salah satu ciri narsisme adalah kurangnya rasa empati mereka. Umumnya, pasien mampu mengenali apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, tetapi secara lahiriah menunjukkan sedikit kasih sayang

Insula anterior kiri yang diduga terlibat dengan fungsi kognitif dan regulasi emosi, juga telah dikaitkan dengan generasi kasih sayang dan empati. “Narsisme sudah lama dikaitkan dengan empati, tapi baru sekarang ditemukan bahwa ini secara struktural berhubungan dengan otak,” ujar Röpke.

Temuan ini juga menunjukkan bahwa terlepas dari gangguan kepribadian, insula anterior kiri memainkan peran penting dalam perasaan dan ekspresi kasih sayang, kata Röpke.