Headlines

Misteri

Fauna

Culture

Sebuah rekaman diunggah di situs berbagi video Youtube memperlihatkan bukti berkumandangnya ayat-ayat suci Al-Quran di Vatikan. Ini atas prakarsa Paus Fransiskus mengundang tokoh-tokoh agama demi perwujudan perdamaian di Palestina dan Israel.

Video ini diunggah oleh stasiun televisi EHNATV kemarin dan langsung mendapat apresiasi. Paus Fransiskus terlihat serius dalam usaha mendamaikan dua negara tetangga yang sudah bertahun-tahun terlibat konflik di segala lapisan. Bahkan konflik ini turut menyebar ke penjuru bumi. Dunia terbelah oleh mereka pendukung Palestina atau Negeri Bintang Daud itu.

Tak hanya membaca Al-Quran, pertama kalinya salat juga didirikan di Vatikan. Ingin lihat video pembacaan ayat suci itu? Tonton di sini.

 

Sumber : http://www.merdeka.com/dunia/video-ayat-al-quran-pertama-kali-berkumandang-di-vatikan.html

Pemancing Italia bernama Dino Ferrari menangkap ikan lele raksasa di Sungai Po, sebelah utara Italia pekan lalu.

Ikan lele raksasa itu berukuran panjang 2,59 meter dan berat 117 kilogram. Ikan lele sebesar itu tercatat sebagai salah satu ikan lele terbesar di Eropa yang pernah dipancing, seperti dilansir situs gofishing.co.uk, akhir pekan lalu.

Dino bekerja sebagai pemancing di perusahaan Jerman. Dia punya banyak pengalaman memancing di Sungai Po dan sering menangkap ikan lele seberat lebih dari 90 kilogram.

Namun ikan lele tangkapan Dino masih kalah berat dengan hasil tangkapan pemancing asal Hungaria bernama Zsedely Atilla yang memecahkan rekor dengan menangkap ikan lele seberat 134 kilogram pada 2011 lalu.

Sumber : http://www.merdeka.com/dunia/pemancing-italia-tangkap-ikan-lele-seberat-117-kilogram.html

Murambi Genocide Memorial Centre adalah situs sejarah yang terletak di Distrik Murambi, Rwanda. Tempat itu dulunya adalah sebuah gedung sekolah dengan nama Murambi Technical School. Gedung itu merupakan lokasi pembantaian dalam peristiwa genosida Rwanda yang terjadi pada tahun 1994. Saat itu terjadi perang saudara antara suku Tutsi dan Hutu. Hutu merupakan kelompok militan yang membenci Tutsi dan berniat menghabisi penduduk dari suku tersebut.
Pada peristiwa pembantaian yang terjadi pada 21 April 1995, 65.000 orang Tutsi melarikan diri ke Murambi Technical School untuk bersembunyi dari kejaran pasukan Hutu Interhamwe yang ingin membantai mereka. Tetapi mereka berhasil ditemukan dan akhirnya dibantai di tempat oleh pasukan Hutu. Sekitar 45.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak terbunuh pada peristiwa itu. Sisanya berhasil melarikan diri, tetapi kebanyakan berhasil ditangkap kembali dan dibunuh. Untuk menutupi perbuatannya dari mata dunia internasional, pasukan Hutu mengubur jasad puluhan ribu korban mereka di satu lubang raksasa dan mendirikan sebuah lapangan voli di atasnya.
rtwr
Photo by www.wildwhispersafrica.com
rwr
Photo by opentravel.com /Melanie Kotsopoulos
ree
Photo by www.newtimes.co.rw

Sekarang gedung sekolah yang menjadi lokasi pembantaian itu diabadikan sebagai memorial center merangkap museum genosida yang dibuka untuk umum. Para pengunjung yang datang ke sana akan didampingi oleh pemandu yang dengan senang hati memberikan penjelasan mengenai riwayat sejarah tempat itu.
Sejumlah kerangka dan jasad para korban yang dimumikan ikut dipertontonkan. Mumi-mumi tersebut diletakkan di dipan-dipan. Sementara tengkorak dan baju-baju para korban diletakkan di rak-rak yang ada di sudut ruangan.

Sumber : http://www.merdeka.com/gaya/sekolah-ini-menyimpan-mumi-korban-perang-saudara-rwanda.html

Seakan tak ada hentinya tindakan asusila terhadap anak di bawah umur. Kali ini, seorang bocah 13 tahun di Kota Semarang, sebut saja Mawar, dinodai oleh seorang pria, MD (40), warga Kudus.

Saat itu Mawar sedang bermain di dekat masjid tak jauh dari rumahnya, Kamis (12/6/2014). Saat sedang bermain, datang MD menghampiri Mawar dan mengajaknya ke belakang masjid tepatnya di kamar mandi.

Mawar menolak ajakan MD dan akhirnya MD pun menarik paksa Mawar ke kamar mandi. "Anak saya ditarik paksa masuk ke kamar mandi," ujar orang tua Mawar, H, saat melapor ke Polrestabes Semarang.

Di dalam kamar mandi, MD menodadi Mawar. Perlawanan Mawar tak berarti karena kalah kuat dari pelaku. Teriakannya pun tak terdengar lantaran mulut Mawar dibekap. "Pelaku menodai anak saya, pelakunya harus dihukum berat," katanya.

Saat pelaku lengah, Mawar akhirnya bisa berteriak kencang sembari menangis. Teriakan Mawar kali ini akhirnya terdengar warga sekitar yang langsung mendatangi lokasi. MD pun akhirnya diamankan warga dan langsung di serahkan ke Polisi.

"Kondisi anak saya masih shock, saya berharap polisi menuntaskan kasus ini," katanya.

Saat ini, kasus pelecehan seksual yang dialami Mawar sudah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polrestabes Semarang.

"Kami sudah terima laporannya, sekarang masih diselidiki oleh Unit PPA," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Wika Hardianto.

Sumber : www.tribunnews.com/regional/2014/06/14/bocak-13-tahun-dinodai-orang-tak-dikenal-di-kamar-mandi-masjid

SETIAP manusia yang hidup di dunia ini, masalah silih berganti selalu datang dan pergi dengan sendirinya. Baik masalah ringan sampai yang berat.
Karena masalah manusia menderita depresi, sakit bahkan sampai ada yang nekat menghentikan hidupnya dengan bunuh diri.

Tapi hal ini tidak berlaku bagi Ahmad Suroto (14), bocah kelas V SD Negeri 3 Sanggreman asal Desa Sanggreman Kecamatan Rawalo Banyumas, yang mempunyai kekurangan yakni tidak punya kaki dan tangan, namun tetap semangat untuk menjalani hidup meski dirinya mempunyai kekurangan fisik.

Kelainan yang dideritanya sejak lahir, membuat bocah laki-laki berambut cepak itu, dalam keseharianya untuk berjalan ke sekolah yang berjarak sejauh 1,5 kilometer ataupun bermain dengan teman sebayanya dia menggunakan kaki palsu dan tanpa tangan.

Lahir dengan keadaan cacat permanen tanpa ada kejelasan medis, tidak membuat orangtuanya patah semangat membesarkan Ahmad. Melalui kasih sayang orang tua dan saudara kandungnya, bocah yang akrab dipanggil mamat kecil itu tumbuh dan besar dalam limpahan cinta dari keluarganya.

Ibu Ahmad, Ruswati (38) menceritakan, sebelum putera keduanya lahir, dia tidak mempunyai firasat apapun itu terkait kelahiran putera keduanya yang mempunyai kekurangan kondisi fisik.

"Empat belas tahun lalu, selama 9 bulan mengandung Ahmad, semuanya berjalan dengan normal, tidak ada tanda-tanda kelainan yang saya alami, bahkan setiap periksa ke dokter, dinyatakan sehat bayinya. Memang dulu saya tidak pernah cek USG, namun setelah lahirnya dia (Ahmad) dengan kondisi yang mempunyai kekurangan, pertama kali saya melihatnya memang sangat sedih dan tidak tega untuk melihatnya,"kata Ruswati sembari mengusap kepala putra kedua kesayanganya itu.

Dia menambahkan, saat mengetahui putra keduanya yang lahir tanpa kaki dan tangan, selama beberapa saat, dia bertanya-tanya kenapa bisa terjadi kondisi hal tersebut.

Setelah mendapatkan penjelasan dari dokter, keluarga dan beberapa orang dekatnya untuk tetap bersemangat dan mengasihi anak kandungnya itu pun, membuat ibu dari Ahmad lambat laun bisa menerima keadaan dari sang anak yang mempunyai kekurangan atau berkebutuhan khusus.

"Memang saya dulu sempat bertanya-tanya, ada apa dengan anak saya ini, apa yang membuat anak saya terlahir mempunyai kekurangan cacat fisik seperti ini. Namun, saya menerima anak ini sebagai titipan allah dan akan selalu merawat dan menjaganya hingga besar nanti,"ungkapnya.

Ahmad sudah 4 tahun berjalan dan beraktivitas dengan kaki palsunya. Menurut ibunya, Ahmad adalah anak yang paling berani dan luar biasa. Ahmad dalam keseharianya seperti anak-anak seumuranya, pandai bergaul dan tidak memiliki masalah dengan teman-temanya.

Bahkan, Ahmad yang sangat menyukai permainan sepakbola itu, sering kali setiap sore bermain bola ataupun bersepeda dengan teman-teman seumuranya di lapangan yang tidak jauh dari kediamanya.

"Walaupun saya tidak memiliki kaki tidak akan menghentikan saya untuk bisa bermain bola dan naik sepeda ," begitu ucap Ahmad dengan nada yang penuh ketegasan.

Ketika ditanya negara mana yang menjadi favorit dan keluar menjadi juara pada gelaran piala Dunia 2014 ini, Bocah yang merupakan penggemar tim sepakbola Brazil itu pun, dengan mantap menjawab, Argentina memang favorit saya, tapi Brazil bisa juara.

"Brazil itu banyak pemain bagus, ada neymar dan oscar, tapi saya paling suka sama pemain argentina messi,"jelasnya.

Ahmad sudah sejak empat tahun lalu sudah dilengkapi dengan kaki palsu baru yang diperoleh dari bantuan Rumah sakit Islam Purwokerto, dengan bergerak sendi lutut, yang benar-benar membantunya.

"Tanpa pakai kaki palsu, saya masih bisa lari kok, apalagi buat main bola, masih bisa untuk gocek bolanya itu,"kata Ahmad.

Namun, saat ini, satu pasang kaki palsu itu pun ukuranya mulai sesak. Maka dari itu, dia berharap kepada siapa saja yang bisa membantu untuk memberikan bantuan kepadanya.

"Sepatu ini sudah mulai sesak, memang masih bisa digunakan, saya harap ada yang bisa bantu,"jelasnya.

Bocah yang tinggal di lingkungan keluarga yang sederhana itu pun, dalam keseharianya juga menyukai memelihara beberapa jenis burung. Hal itu dilakukan juga untuk mengisi waktu luangnya setelah usai bersekolah.

"Saya memang suka pelihara burung kutilang dan dara ini, pelihara dari kecil sampai agak besar, nanti burung ini saya jual dan uangnya di tabung untuk beli perlengkapan sekolah," ungkapnya.

Menurutnya, meski dia tidak mempunyai tangan dan kaki, Ahmad masih bisa melakukan menulis, menggambar ataupun membantu mengangkat sesuatu.

"Saya tidak akan pernah menyerah dan akan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam hidup saya. Saya  hanya ingin memberitahu kalian bahwa dengan keadan seperti saya ini bukanlah akhir segalanya,"jelasnya.

Dia mengakui, yang terpenting adalah bagaimana setiap orang mengakhiri sesuatu. Mengakhirinya dengan tegar. Dan setiap orang akan menemukan kekuatan untuk menjalani hidup di dunia ini, meski mempunyai kekurangan.

"Sejujurnya saya masih berdoa diberi Tuhan tangan dan kaki. Tapi saya tidak akan berkecil hati kalu Tuhan tidak memberinya untuk saya. Tidak berarti saya kecewa, saya akan tetap bahagia dan baik-baik saja untuk menjalani hidup,"jelas Ahmad.

Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2014/06/15/meski-tak-punya-tangan-dan-kaki-bocah-kelas-v-sd-ini-tetap-bersemangat

Apa yang Anda komentari setelah melihat sosok remaja pria ini? Ingin tertawa karena melihat potongan rambut yang ia miliki atau melihat ekspresi dirinya saat di foto.

 Dibalik penampilannya yang lusuh dan aneh, ternyata ia menyimpan kisah menyedihkan yang mungkin jarang dialami oleh kebanyakan orang. Remaja pria yang tidak disebutkan namanya karena ia masih di bawah umur ini sedang menjadi perbincangan banyak netizen khusunya di Filipina.

 Beberapa waktu lalu foto pria yang berasal dari Olongapo, Filipina ini diunggah oleh salah satu warga Filipina yang merasa kasihan karena pemuda tersebut merupakan tunawisma, ia berharap setelah memposting foto pemuda ini di Facebook akan membantu ia menemukan kerabat maupun keluarganya. Seperti dilansir altervista.org ternyata pemuda ini sedang menderita gangguan mental yang dideritanya sejak ia mengalami trauma saat berusia 7 tahun. Pada usia yang masih muda ia kehilangan seluruh keluarganya yang meninggal secara tragis, ia adalah satu-satunya orang yang selamat saat pembantaian oleh sekelompok pengusaha jual-beli ilegal yang bekerja sama dengan keluarganya.

 Kesedihannya tidak hanya sampai disitu, ia harus kehilangan semua harta orang tuanya yang tersisa. Menurut sekelompok pembantai, pemuda ini sudah tidak mempunyai hak atas harta dan rumahnya karena sudah diklaim oleh bank. Setelah kejadian itu, pemuda ini benar-benar hidup sendiri tanpa memiliki rumah dan uang, ia pun hanya tidur di trotoar dan mencari sisa makanan di tempat sampah untuk mengisi perutnya.

Kesedihannya pun bertambah saat beberapa orang menjahilinya dengan mencoba memotong rambutnya untuk bereksperimen, dengan uang dan makanan sebagai upah yang diberikan pemuda tersebut pun menerima tawarannya. Sayangnya tidak ada upah yang didapat, malahan pemuda ini menjadi bahan tertawaan karena mendapat potongan rambutnya yang aneh. Tidak hanya ditertawakan ia pun mendapat perlakuan jahat seperti dipukuli oleh beberapa orang karena hal sepele.

 Warga Olongapo pun mengupload foto pemuda tersebut agar ada orang yang mengenalinya. Tragisnya, beberapa orang malahan menjadikan foto pemuda dengan potongan rambut aneh itu untuk dijadikan bahan lelucon.

Sumber : http://news.liputan6.com/read/2060240/kisah-tragis-pemuda-dengan-potongan-rambut-aneh